Cara Menuju : Bromo, Pegunungan Para Dewa [Ala Backpacker Irit Pelit]


Hello Travelers!

Wilayah Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru (TNBTS) memiliki cukup banyak pegunungan di dalamnya. Pegunungan ini seringkali disebut pegunungan para dewa dengan Mahameru sebagai puncaknya. Sedangkan Gunung Bromo terkenal hingga ke manca negara karena pemandangan kala matahari terbit di pegunungan ini sungguh luar biasa termahsyur.

gunung bromo semeru
Sumber : deviantart.com

Gunung Bromo merupakan salah satu gunung berapi aktif di Indonesia yang berada di ketinggian 2392 mdpl. Untuk mencapai puncak kawahnya (hanya di kondisi normal) tersedia anak tangga yang berjumlah 249 buah untuk dinaiki. I never count it, but people say so! :D 

Berikut akan kami ceritakan cara termudah dan termurah menuju Bromo ala backpacker alias versi super irit untuk solo traveler. Cekidot!

Perjalanan ini dimulai dari Surabaya dengan menggunakan bus dari Terminal Purabaya atau yang lebih sering disebut Terminal Bungurasih. Carilah bus menuju Probolinggo, biasanya selalu ada setiap setengah sampai satu jam sekali. Harga tiket bus ekonomi sekitar 13ribu dan harga bus patas ac sebesar Rp27rb. 

Dua jam kemudian, sesampainya kalian di Terminal Bayu Angga Probolinggo, turun dan keluarlah dari terminal melalui pintu masuk bus, lalu belok kiri. Di tempat itu akan banyak mobil isuzu bison yang sedang parkir. Sekitar 20 meter dari pintu terminal bison menuju Cemoro Lawang rapi menanti.

Biasanya mobil bison ini akan menunggu hingga penumpang penuh baru berangkat. Karena itu, seringkali dibutuhkan kesabaran karena harus menunggu hingga 3 jam hingga bison sudi berangkat. Biaya yang dibutuhkan dari Terminal Bayu Angga menuju Cemoro Lawang adalah Rp35ribu, tapi bila sedang sepi, mungkin kalian akan diminta biaya lebih sesuai jumlah penumpang. 

Oia, bison menuju Cemoro Lawang ini hanya beroperasi hingga sore hari sekitar jam 4, jadi jangan sampai kesorean ya!

Sesampainya di Cemoro Lawang, kawah Bromo hanyalah sejarak 2,5 km yang bisa kalian jamah ala bule atau turis asing dengan berjalan kaki. Saya sendiri membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk mencapai puncak kawah dari pintu masuk Bromo. Perjalanan santai menghadapi badai-badai pasir kecil-kecilan, foto-foto narsis, dan salah jalan karena banyak menemui patahan yang menyebabkan kami harus mencari jalan memutar. Bisa juga menggunakan jasa ojek, jeep, atau kuda.

Tiket masuk lokasi wisata kawah Bromo ini per tahun 2014 adalah :

Wisatawan domestik :
  • Hari kerja : Rp27,500
  • Akhir pekan dan libur nasional : Rp32,500
Wisatawan asing :
  • Hari kerja : Rp217,500
  • Akhir pekan dan libur nasional : Rp317,500
Tips untuk bisa masuk secara gratis, datanglah di upacara Yadnya Kasada yang diadakan setahun sekali dalam rangka memilih dukun baru bagi suku Tengger yang tinggal di sekitar Bromo. Selain untuk melihat keunikan upacara ini, wisatawan yg hadir juga lebih ramai hingga tengah malam.

kawah bromo
the backpacker me was going to bromo
Di Cemoro Lawang, ada banyak sekali penginapan murah hingga menengah. Tapi karena artikel ini ditujukan untuk perjalanan nan irit, kami pun mendirikan tenda untuk beristirahat, bukannya mencari penginapan yang lebih nyaman. 

Arena kemping (camping ground) di Cemoro Lawang berada di belakang pos tiket masuk tempat wisata Bromo. Berjalanlah sekitar 500 meter ke arah tenggara hingga menemukan penginapan Lava View Lodge, arena kemping ceria berada di belakang penginapan ini. Carilah lokasi yang nyaman buat kalian. Kami menemukan tempat dengan view yang luar biasa setelah berjalan sekitar 100 meter lagi. Di depan tenda, terpampang sempurna kawah Bromo, Gunung Batok, dan Puncak Mahameru di kejauhan. Matahari terbit di sisi samping tenda. Sayang sekali, foto dan video sunrise dari tempat kami mendirikan tenda menghilang entah kemana, karena saya lupa dimana menyimpan filenya. *so sad

Hanya saja yang perlu diperhatikan bila mendirikan tenda adalah bahwa di sekitar pukul 3 hingga 7 pagi, bau belerang akan sangat tajam menyengat mata dan penciuman kalian. Tenda yang tipis akan sulit menghalau bau tersebut. Akan tetapi, itu bukan halangan berarti kan bila dibandingkan dengan pemandangan yang tersajikan saat matahari mulai menjelang? :)

So, enjoy your trip! :)

Comments